Senin, 24 Juni 2013

TAKSONOMI BURUNG LOVE BIRD



Mengenal  Burung Love Bird Di Alam Bebas 



Love Bird termasuk burung African Parrot ( Burung Paruh Bengkok dari Afrika). Di negara Inggris mereka disebut "lovebirds", di negara Perancis disebut "les Inséparables", di negara Jerman disebut "die Unzertrennlichen". Nama Agapornis terdiri daripada suku kata "agapein" (Yunani) artinya mencintai  dan kata "ornis" (Latin) artinya Burung . Burung ini di klasifikasi kan di Genus Taksonomi oleh Selby di tahun 1836, dan terakhir masuk dalam kalsifikasi Ordo Psittacus. Nama ilmiah burung Love Bird adalah :
Kerajaan         :    Animalia
Filum              :    Chordata
Kelas              :    Aves
Ordo              :    Psittaciformes
Famili             :    Psittacidae
Subfamili        :    Psittacinae
Bangsa           :    Psittaculini
Genus            :    Agapornis



Burung Love Bird memiliki sembilan spesies : 
1.      Agapornis canus ( Love Bird Madagaskar – Tidak Berkacamata )
2.      Agapornis pullarius ( Love Bird Muka Merah – Tidak Berkacamata )
3.      Agapornis Taranta ( Love Bird Abisina – Tidak Berkacamata )
4.      Agapornis swindernianus ( Love Bird Kerah Hitam – Tidak Berkacamata )
5.      Agapornis roseicollis ( Love Bird Muka Salem – Tidak Berkacamata )
6.      Agapornis personatus ( Love Bird Kaca Mata Topeng )
7.      Agapornis fischeri ( Love Bird Kaca Mata Ficher )
8.      Agapornis nigrigenis ( Love Bird Kaca Mata Pipi Hitam )
9.      Agapornis lilianae ( Love Bird Kaca Mata Nyasa )




Mengenal lebih dekat 9 sepesies Burung Love Bird :

1.        Agapornis Canus ( Love Bird Madagaskar – Tidak Berkacamata )
Nama Lain dalam berbagai Bahasa :
Danish - Gråhovedet dværgpapegøjer ;
Dutch - Grijskopagapornis ; Cana ;
English - Grey-headed Lovebird ; Madagascar Lovebird ;
French - Inséparable à tête grise ;
German – Grauköpfchen ;
Italian - Inseparabile del Madagascar ;
Portuguese – Cana ;
Slovak - Agapornis sivohlavy ;
Spanish - Agapornis cana;
Swedish - gråhuvad dvärgpapegoja


                  

                                              
                                              http://www.africanlovebirdsociety.com/




Sejarah         :    Burung ini  pertama kali di import untuk peternakan  burung di Eropa pada pertengahan abad ke 19 ketika kegiatan eksport import masih diizinkan .
Anatomi        :    Burung ini  merupakan spesies terkecil dari genus lovebird mempunyai  Panjang Badan 13 cm dengan  berat antara 25 – 28 Gram .
Ciri Ciri         :    Jantan : Bulu tubuh umumnya berwarna hijau. Hijau terang pada tunggirnya ( Bulu diatas pantat dan di bawah ujung lipatan sayap ) dan lebih kekuningan di bagian bawahnya. Kepala ,leher dan dada berwarna abu abu . Bawah sayap berwarna hitam . Bulu ekor berwarna hijau. Paruh berwarna abu abu muda . Iris berwarna coklat tua . Kaki abu abu.

Betina : Bulu leher , dada dan  di nawah sayap berwarna hijau .

Burung Muda : Warna sama dengan burung Love Bird Madagaskar dewasa , tetapi bulu pada  burung jantan berwarna kehijaun pada tengkuknya . Paruh berwarna kuning dan terdapat bercak hitam pada pangkal paruh bagian atas.

Subspesies    :    - 
Penyebaran :    Love Bird kepala kelabu adalah love bird yang berasal dari Pulau Madagaskar dan satu satunya jenis love bird yang bukan berasal dari daratan benua Afrika
Perilaku        :    Burung love bird madagaskar adalah burung yang sulit di temukan alias langka selain di alam memang  jumlah nya sangat terbatas burung ini sangat  susah di tangkarkan karena perilakunya yang sangat  sulit beradaptasi dengan lingkungan maupun pergantian musim selain itu burung ini memiliki sensitivitas yang tinggi sehingga mudah stress sehingga kemungkinan bisaa di tangkarkan sangat kecil, kalaupun bisa ditangkarkan dan disuapi dengan sitem handfeeding tidaak akan mengurangi sifat yang telah tertanam pada individunya . Secara genetis burung ini akan tetap memiliki rasa malu dan sensitivitas yang sangat tinggi sehingga burung ini tergolong burung yang sulit di tangkarkan .Burung ini hidup di beberapa hutan terbuka dan hidup secara berkelompok dalam jumlah yang banyak . Mereka makan di area pertanian dengan memakan biji bijian dan berbagai macam rumput . Love Bird Madagaskar lebih suka berkembang biak di musim gugur dank arena burung ini tidak memiliki toleransi terhadap musim dingin sehingga usaha penangkaran burung Love Bird Madagaskar di musim dingin sangat sulit.
NB                 :    Jenis burung love bird yang sangat susah dikembangbiakkan di penangkaran.


2.        Agapornis Pullarius ( Love Bird Muka Merah – Tidak Berkacamata )
Nama Lain dalam berbagai Bahasa :
Danish - Orangehovedet dværgpapegøjer ;
Dutch - Roodmaskeragapornis ; Pullaria ;
English - Red-faced Lovebird ; Red-headed Lovebird ;
French - Inséparable à tête rouge ; Perruche à tête rouge ;
German – Orangeköpfchen ;
Italian - Inseparabile a faccia rossa ;
Portuguese – Pullária ;
Slovak - Agapornis oranzovocely ;
Spanish - Agapornis pullaria;
Swedish - orangehuvad dvärgpapegoja


                                                               www.mascotarios.org

                                                          todoagapornis.blogspot.com

                                                                www.mascotarios.org


                                                 http://www.africanlovebirdsociety.com/

Sejarah         :    -
Anatomi        :    Burung ini memiliki panjang kurang lebih 15 cm dan berat sekitar 43 Gram .
Ciri Ciri         :    Jantan : Bulu tubuh umumnya berwarna hijau dan sedikit lebih kekuning kuningan dibagian bawahnya. Dahi muka berwarna merah orange. Tunggir berwarna biru terang . Bulu di bawah sayap berwarna hitam.Ekor warna hijau . Paruh warna merah orange . Iris berwarna coklat tua . Kaki Abu abu
Betina : Dahi dan mukanya lebih berwarna orange dibanding merah, serta dibawah sayap berwarna hijau.
Burung Muda : Dahi dan  muka berarna kuning. Bulu di bawah sayap berwarna hitam pada jantan dan berwarna hijau pada betina . Paruh berwarna coklat kemerahan dan terdapat bercak hitam dekat pangkal paruh bagian atas .
Subspesies    :    -
Penyebaran :    Love Bird muka merah di yakini memiliki daerah jangkauan lebih luas daripada love bird jenis lain . Buurng ini terdapat di pesisir pantai di Afrika Tengah hingga ke barat Ethiopia . Daerah di dalamnya termasuk Anggola , Burundi , Kamerun , Chad , Kongo , Guinea Katulistiwa , Ethiopia , Gabon , Ghana , Guinea , Kenya , Mali , Niger , Rwanda , Sierra Leone , Sudan Selatan , Tanzania , Tongo dan Uganda .
Perilaku        :    Love Bird muka merah juga sangat sulit di tangkarkan , tingkat kesulitan nya ada di cara penyediaan kandang harus sesuai dengan habitat asli mereka saat hidup dan berkembang biak di alam bebas, selain itu spesies ini sangatlah pemalu . di alam bebas Love Bird Muka Merah membuat sarang nya di sarang rayap biasanya di pohon atau kadang kadang di tanah . Untuk membuat sarang sang betina akan  menggal terowongan sampai Panjang 30 cm dan di sarang rayap hidup dalam koloni dengan love bird lain. Di dalam penangkaran , sangkar harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas sebagai alat atau media regenerasi yaitu dengan disiapkan gundukan tanah kemudian love bird akan  menggali utnuk membuat sarang nya dan ruang sarang perlu di panaskan sampai sekitar 27 C , namun mereka dapat media tanah bisa bisa diganti dengan gabus .


3.        Agapornis Taranta ( Love Bird Abisina – Tidak Berkacamata )
Nama Lain dalam berbagai Bahasa :
Danish - Taranta dværgpapegøjer ;
Dutch - Zwartvleugelagapornis ; Taranta ;
English - Abyssinian Lovebird ; Black-winged Lovebird ;
French - Inséparable d'Abyssinie ;
German - Taranta-Unzertrennlicher ; Bergpapageien ;
Italian - Inseparabile d'Abissinia ;
Portuguese - Taranta ;
Slovak - Agapornis etiopsky ;
Spanish - Agapornis taranta;
Swedish - abessinsk dvärgpapegoja ; svartvingad dvärgpapegoja
Arabic- ابيسينيان


                                             http://www.africanlovebirdsociety.com/

                                              http://www.africanlovebirdsociety.com/

                                                              lovebird-indonesia.com


 www.allevogels.n
 commons.wikimedia.org

Sejarah         :    -
Anatomi        :    Love Bird ini  memiliki panjang 15 – 16,5 cm  dan  berat 55 – 56 gram . Love Bird Abisina merupakn jenis love bird terbesar dari beberapa jenis love bird .
Ciri Ciri         :    Jantan : Bulu tubuh umumnya berwarna hijau dan sedikit lebih kekuning kuningan di bagian bawahnya. Dahi , Lurus dan  lingkaran mata berwarna merah. Bulu terbang berwarna hitam . Bulu di bawah sayap berwarna hitam. Ekor berwarna hijau . Paruh berwarna merah tua . Iris berwarna coklat  gelap. Kaki abi abu
Betina :  Bulu tubuh umumnya berwarna hijau , bulu di sayap berwarna kehijauan atau kadang kadang berwarna hitam  kecoklatan . Linkaran  mata berwarna hijau.
Burung Muda :  Bulu berwarna  seperti induk  betina . Paruh berwarna kuning  kecoklatan  .

Subspesies    :    -
Penyebaran :    Habitat spesies ini di bagian selatan Eritrea sampai  barat daya Ethiopia dan spesies ini biasanya tinggal di
Perilaku        :    Spesies ini biasanya tinggal di dataran tinggi atau daerah pegunungan .love bird ini merupakn jenis love bird yang suka menempati daerah dingin , lembab , berkabut dan basah . Mereka hidup dengan memakan pakan yang disediakan di alam yaitu berupa biji bunga matahari, jagung , apel dan  biji buah ara. Love Bird Abisina bersarang di dalam rongga rongga pohon . Telur telurnya berwarna putih dan  biasanya berjumlah tiga atau empat telur dalam satu kali produksi . Betina mengerami telurnya selama 23 hari dan anak anak love bird menjadi dewasa dan keluar sarang sekitar 45 hari setelah menetas . Burung jenis ini merupakan jenis love bird tang tergolong sulit dikembang biakkan walaupun  dalam hidupnya dapat mentolelir cuaca yang sangat dingin .


4.        Agapornis Swindernianus ( Love Bird Kerah Hitam – Tidak Berkacamata )
Nama Lain dalam berbagai Bahasa :
Danish – Grønhovedet dværgpapegøjer ;
Dutch - Zwartkraagagapornis ; Swinderniana ;
English - Black-collared Lovebird ;
French - Inséparable à collier noir ; Inséparable de Swindern ; Perruche de Swindern ;
German – Grünköpfchen ;
Italian - Inseparabile collare nero di Liberia ;
Portuguese – Swinderniana ;
Slovak - Agapornis zelenohlavy
Spanish - Agapornis swinderiana;
Swedish - grönhuvad dvärgpapegoja ; svartkragad dvärgpapegoja ; svartnackad dvärgpapegoja
       


 
      http://www.africanlovebirdsociety.com/

agapornislovebirdss.blogspot.com



  cemporetlovebirdfarm.blogspot.com



svcvietnam.vn


                                                             
www.dwergpapegaaitjes.nl

Sejarah         :    Love bird kerah  hitam ditemukan pada tahun 1820 . Nama Swinderen sesuai nama penemu nya Theodore Van Swinderem yang  merupakan  seorang  professor dari Belanda dari Universitas Groningen .
Anatomi        :    Love Bird ini  memiliki panjang 13 cm  dan  berat 39 – 41 Gram.
Ciri Ciri         :    Dewasa : Bulu umunya berwarna hijau serta sedikit lebih pucat di  bagian kepala serta tubuh bagian bawah . Tunggir dan  bagian punggung berwarna biru . Bulu di bagian bawah sayap berwarna hijau . Bulu ekor berwarna hijau . Terdapat kerah hitam yag sempit di bagian tengkuk . Seluruh leher di bagian kerah berwarna kuning dan kadang kadang dengan sedikit warna yang memudar . Paruh berwarna hitam ke abu abuan  . Iris berwarna kuning sedangkan kaki berwarna kuning kehijauan sampai hitam .

                          Muda : Tidak terdapat kerah hitam atau hanya diwakili beberapa bulu hitam di setiap bagian sisi leher. Paruh berwarna abau abau muda dan di bagian pangkalnya terdapat bercak hitam . Sedangkan iris berwarna coklat.
Subspesies    :    Dialam ada tiga subspecies dari Agapornis Swindernianus , antara lain :
1.    A.S. Swindernianus
2.    A.S. Zenkeri
3.    A.S. Emini
Penyebaran :    Love bird  jenis ini menyebar di ke  berbagai daerah di Afrika yang dilintasi garis ekuator . Spesies ini  mendiami hutaan  hutan  di  Kamerun , Republik Afrika Tengah , Republic Kongo , Republic Demikratik Kongo, Pantai Gading , Equatorial Guinea , Gabon , Ghana , Liberia Dan Uganda . Penyebaran tiga  subspesies Agapornis Swindernianus :
1.    A.S. Swindernianus – Liberia , Pantai Gading dan  Ghana
2.    A.S. Zenkeri – Kamerun , Gbon  dan  Kongo
3.    A.S. Emini – Republik Demokratik Kongo dan Uganda
Perilaku        :    Love bird jenis ini sering  menyembunyikan diri di atas pohon – pohon hutan  dan  love bird jenis ini merupakan  love bird yang sangat pemalu . Love bird kerah hitam jarang sekali ditangkarkan dikarenakan meraka memerlukan benih ara jenis tertentu atau daging ara sebagai  dasar pakan  utama  sehari  hari mereka , nah  sulitnya  jenis pakan ini menjadi alasan utama sulitnya menangkarkan jenis love bird ini . Tanpa terpenuhinya kebutuhan  makanan penting ini mereka biasanya berkembang atau berkembng biak di penangkaran.


5.        Agapornis Roseicollis ( Love Bird Muka Salem – Tidak Berkacamata )
Nama Lain dalam berbagai Bahasa :
Danish - Rosenhovedet dværgpapegøjer ;
Dutch - Perzikkopagapornis ; Roseicollis ;
English - Peach-faced Lovebird ; Rosy-faced Lovebird ;
French - Inséparable à face rose; Inséparable rosegorge; Perruche à face rose ;
German – Rosenköpfchen ;
Italian - Inseparabile a faccia rosa ;
Portuguese - Roseicollis ;
Slovak - Agapornis ruzovohrdly ;
Spanish - Agapornis roseicollis;
Swedish - rosenhuvad dvärgpapegoja
Arabic- بركادلو

 http://www.africanlovebirdsociety.com/

 http://www.africanlovebirdsociety.com/



commons.wikimedia.org



Sejarah         :    Pada tahun 1818 oleh  ahli burung  dari Prancis yang  bernama Louis Jean Pierre Viellot di  jelaskan  bahwa penamaan  burung ini awalnya  bernama Roseicollis Psittacus . Kemudian  penamaan tersebut dig anti  dengan  Agapornis seperti  genus lainnya .
Anatomi        :    Spesies ini  memiliki panjang 15 cm  dan  berat 46 -63 gram .
Ciri Ciri         :    Dewasa :  Bulu umumnya  berwarna hijau , lebih  kuning  di  tubuh bagian  bawah . Bulu dahi dan  di belakang  mata berwarna merah . Lorus, pipi , kerongkongan  dan  bagian atas dada berwarna mrah  muda . Tunggir berwarna Biru terang . Bulu  di bagian bawah  sayap berwarna  hijau dengan  sedikit  warna  biru . Bulu ekor bagian  atas berwarna hijau dan bagian  bawahnya kebiruan . Paruh  berwarna kuning gading . Iir sberwarna coklat tua . Sedangkan  kaki  berwarna abu abu .
Subspesies    :    -
Penyebaran :    Spesies ini  berasal  dari daerah  kering di  barat  daya Afrika seperti  Gurun Namib.
Perilaku        :    Dalam  sebuah populasi Love Bird jenis ini terdapat  berbagai macam  warna yang  berbeda beda dan umumnya memiliki bulu yang indah. Spesies ini  juga  memiliki suara paling keras dibanding jenis love bird lainnya . Love Bird Muka Salem termasuk paling mudah dikembangbiakkan dalam penangkaran. Namun sebaiknya dipelihara secara berpasangan karena tidak cocok dipelihara secara berkelompok atau digabungkan dengan  jenis Love Bird yang lain . Warna mutasi dari Love Bird Muka Salem adalah  Love Bird Albino ( Bulu Putih , Mata Merah )

6.        Agapornis Personatus ( Love Bird Kaca Mata Topeng )
Nama Lain dalam berbagai Bahasa :
Danish - Sorthovedet dværgpapegøjer ;
Dutch - Zwartmaskeragapornis ; Personata ;
English - Black-masked Lovebird ; Masked Lovebird ; Yellow-collared Lovebird ;
French - Inséparable masque ; Perruche masqué ;
German – Schwarzköpfchen ;
Italian - Inseparabile mascherato ;
Portuguese – Personata ;
Slovak - Agapornis skraboskovy ;
Spanish - Agapornis personata;
Swedish - svarthuvad dvärgpapegoja
Arabic- طائر الحب ذو القناع الاسود

 commons.wikimedia.org


 birdcare.com.au 


 commons.wikimedia.org


 lovebird-indonesia.com 

 

www.proprofs.com




Sejarah         :    Pada akhir tahun 1800 an burung Love Bird Kaca Mata Topeng mulai dikenal dan pada tahun 1920 an burung ini  mulai di eksport ke luar Afrika. Mutasi biru pada awalnya ditemukan  pada  burung  liar pada taahun  1920 dan  mutasi yang  paling  awal  dalam  genus love bird . Mutasi  lain  adalah  hasil  daari penangkaran  selektif seperti  Biru  Kobalt yaamg  selanjutnya  bermutasi  menjadi  ungu muda ( hitam) . Mutasi  warnaa ada  berbaagai  macam  , termasuk  biru , kobalt , ungu muda , ungu , lutino (ino) dan  Albino .

Anatomi        :    Love Bird Kaca Mata Topeng mempunyai  panjang  sekitar 14,5 cm  dengan  berat  badan 43 - 47 gr . Love Bird Kaca Mata Topeng bisa  menghasilkan warna mutasi Love Bird Kaca Mata Topeng warna biru .

Ciri Ciri         :    Dewasa : Bulu berwarna hijau . Dahi , ubun ubun  dan  pipi bagian  depan  berwarna hitam kecoklatan . Bulu di  nagian kepala lainnya berwarna kehitam  hitaman pudar . Kerongkongan berwarna oranya kemerahan . Bagian atas dada dan  kerah di  sekaliling leher berwarna kuning . Bulu  ekor berwarna hijau . Lingkar di  sekeliling  mata berwarna putih . Paruh  berwarna merah . Iris berwarna coklat . Sedangkan  kaki  berwarna abu abu.

                          Muda : Love Bird Kaca Mata Topeng yang  masih  muda lebih  muda disbanding  bulu pada buurng  dewasa , terutama di bagian  kepala . Sedangkan  di pangkal  paruh  bagian atas terdapat  bercak  kecil  berwarna hitam  .

Subspesies    :    -
Penyebaran :    Love Bird Kaca Mata Topeng berasal  dari   timur lait Tanzania dan mereka di  budidayakan  ddi  Burundi  dan  Kenya .
Perilaku        :    Mereka  hidup  di  Padang  rumput dan  Pohon  Baobab yang  banyak  menyediakan  celah  celah  lubang  pohon  sebagai  sarang  dan  tempat  berkembang  biak . Love Bird Kaca Mata Topeng membuat  sarang  dengan  bahan  sarang  yang  di bawa dengan  paruhnya ke rongga pohon  untuk  sarang  . Telur berwarna putih  dengan  jumlah  4-5 butir . Betina mengerami telur sekitar 23 hari  dan anak love bird  meninggalkan  sarang sekitar 42 hari setelah  menetas .


7.        Agapornis Fischeri ( Love Bird Kaca Mata Ficher )
Nama Lain dalam berbagai Bahasa :
Danish - Rødhovedet dværgpapegøjer ;
Dutch - Fischers Agapornis ; Fischeri ;
English - Fischer's Lovebird ;
French - Inséparable de Fischer ; Perruche de Fischer ;
German – Pfirsichköpfchen ;
Italian - Inseparabile di Fischer ;
Portuguese - Fischer ;
Slovak - Agapornis fiser ;
Spanish - Agapornis fischer ;
Swedish - Fischers dvärgpapegoja; rödhuvad dvärgpapegoja
Arabic- فيشر


 commons.wikimedia.org


 commons.wikimedia.org


 http://www.africanlovebirdsociety.com/


  commons.wikimedia.org



www.avianweb.com


Sejarah         :    spesies  burung ini di temukan pada  akhir  abad  ke  19 dan  pertama kali di  budi dayakan di Amerika serikat pada tahun 1926. Adapun nama penemu spesies ini adalah Gustaf Fischer.Pada Tahun  1957 di  Afrika Selatan telah  di temukan  mutasi  baru pada Love Bird Kaca Mata Ficher oleh  R Horsham . Pada Tahun 1959 di  San Farnsisco California Dr F Warford  menemukan mutasi in pada  Love Bird Kaca Mata Ficher . Mutasi kuning pertama kali  juncul di  Negara Perancis selain kuning  juga ada mutasi berwarna biru . Adapun  Lutino dan  Albino merupakan hasil persilangan  dari Love Bird Kaca Mata Ficher dengan  Love Bird Nyasa .

Anatomi        :    Burung ini  merupakan  salah  satu  dari  lovebird yang  paling  kecil  , yaitu  mempunyai  panjang  sekitar  14cm  dan  berat  badan  sekitar  43 – 58  gram .

Ciri Ciri         :    Dewasa : Bulu umumnya berwarna  hijau dan  tubuh  bagian  bawahnya lebih  kekuningan  . Dahi , pipi dan  kerongkongan berwarna merah orange . Bulu di bagian  kepala lainnya  berwarna hijau pudar . Bagian  atas  dada dan  kerah sekitar leher berwarna kuning . Bagian atas ekor  berwarna  biru  muda  . Bagian  bawah  sayap berwarna biru  dan  hijau  . Ekor berwarna  hijau . Lingkar  di  sekeliling  mata  berwarna  putih . Paruh berwarna merah  . Iris berwarna coklat  . Sedangkan  kaki  berwarna abu  abu muda .

                          Muda : Pada Love bird kacamata ficher yang  berusia  muda  , bulu  berwarna lebih  muda  disbanding  bulu  pada  burung  dewasa  , terutama bulu  di  bagian  kepala . Sedangkan  di  pangkal  paruh  bagian atas terdapat  bercak  kecil yang  berwarna hitam .
Subspesies    :    -
Penyebaran :    spesies ini  terdapat  di  daerah  Afrika  bagian  timur , tangah  , selatan  dan tenggara dan  di Danai Victoria di Tanzania Utara . Kalau di suatu wilayah terjadi kekeringan  ,  beberapa burung bergerak ke barat ke Rwanda dan  burung  mencari daerah yang terdapat air melimpah . spesies Love Bird Kaca Mata Ficher hidup di ketinggian  1.100 – 2.200 M dalam kelompok kecil .
Perilaku        :    Love Bird Kaca Mata Ficher tergolong  mudah  di tangkarkan , spesies ini adalah  makhluk sosial dan  sangat populer sebagai hewan peliharaan . burung Love Bird Kaca Mata Ficher memiliki kemampuan  terbang  yang  cepat dan suara sayap mereka saat terbang  dapat di dengar , mereka ini  sangat  ramai ketika mereka  berkicau bernada tinggi dan sangat berisik . Love Bird Kaca Mata Ficher makan  berbagai macam  makanan termasuk  biji bijian  dan  buah . Kadang  kadang  petani Jagung  dan millet  di  buat pusing  oleh  kawanan Love Bird Kaca Mata Ficher. Dalam kondisi normal  mereka berkelompok dalam jumlah kecil namun di saat petani melakukan Panen maka kawanan burung ini bisa berkoloni dalam  jumlah  besar . Musim kawin terjadi pada bulan Januari – April dan Juni – Juli . Sarang  di  buat dalam lubang  pohon  2 – 15 m di atas permukaan tanah . Telur telur berwarna putih berkjumlah 3 - 8  butir .Lama masa betina mengerami telur sekitar 23 Hari dan anak anak love bird menjadi dewasa dan keluar  sarang sekitar 38 – 42 hari setelah menetas .


8.        Agapornis Nigrigenis ( Love Bird Kaca Mata Pipi Hitam )
Nama Lain dalam berbagai Bahasa :
Danish - Sodbrunhovedet dværgpapegøjer ;
Dutch - Zwartwangagapornis ; Nigrigenis ;
English - Black-cheeked Lovebird ;
French - Inséparable à joues noires ; Perruche à joue noire ;
German – Rußköpfchen ;
Italian - Inseparabile a guance nere ;
Portuguese – Nigrigenis ;
Slovak - Agapornis hnedohlavy ;
Spanish - Agapornis nigrigenis;
Swedish - svartkindad dvärgpapegoja


 www.agaporniden.be


 www.agaporniden.be


 www.agaporniden.be


 www.agaporniden.be


 www.agaporniden.be


  http://www.africanlovebirdsociety.com/


www.agaporniden.be




Sejarah         :   
Anatomi        :    Love Bird Kacamata Pipi Hitam mempunyai  panjang  13.5 cm  dan  berat  36-52 gr . Warna mutasinya adalah  love bird kacamata pipi hitam kuning  ( love bird kuning )

Ciri Ciri         :    Dewasa : Pada Love Bird Kacamata Pipi Hitam dewasa bulu umumnya  berawarna hijau dan  lebih  kekuningan  di  bagian  bawah  tubuhnya serta di tunggir . Dahi dan  ubun  ubun  depan  berwarna  coklat  kemerahan  . Ubun  ubun  belakang  dan  tengkuk  berwarna hijau kekuningan  tua . Lorus , kerongkongan dan  pipi berwarna hitam kecoklatan . Bagian atas dada berwarna merah orange pucat . Ekor berwarna  hijau . Lingkar di  sekeliling mata berwarna putih . Paruh  berwarna merah tua , iris berwarna coklat . sedangkan  kaki berwarna coklat keabu abuan  .
                          Muda :   Love Bird Kacamata Pipi Hitam yang  berusia muda serupa dengan  burung  dewasa . Pada pangkal  paruh  bagian atas terdapat bercak kecil berwarna hitam . Sedangkan  iris berwarna coklat muda .
Subspesies    :    -
Penyebaran :    Love Bird Kacamata Pipi Hitam terdapat di sebagain  kecil daerah di  bagian  barat  daya Zambia dan  di  sekitar  air terjun  Victoria , Zimbabwe.
Perilaku        :    Love Bird Kacamata Pipi Hitam mendiami  hutan  gugur  dimana persediaan  air permukaan tetap ada . Pada musim  kemarau burung burung ini  dapat berkumpul dalam kelompok  besar sampai 800 atau lebih . Makanan  Love Bird Kacamata Pipi Hitam terutama biji rumput tahunan , Juga beberapa jenis sayuran , larva serangga , jagung  dan  sorgum  milet . Love Bird Kacamata Pipi Hitam relatif mudah untuk berkembang biak dalam penangkaran . Sayang peminat  spesies ini pada pertengahan  abad ke 20 mengalami penurunan  sehingga sat ini sulit di temukan di penangkaran.
    
9.        Agapornis Lilianae ( Love Bird Kaca Mata Nyasa )
Nama Lain dalam berbagai Bahasa :
Danish - Jordbærhovedet dværgpapegøjer ;
Dutch - Nyasa-Agapornis ; Lilianae ;
English - Lilian's Lovebird; Nyasa Lovebird ;
French - Inséparable de Lilian ; Perruche de Lilian ;
German – Erdbeerköpfchen ;
Italian - Inseparabile del niassa ;
Portuguese – Liliane ;
Slovak - Agapornis ruzovohlavy ;
Spanish - Agapornis lilianae;
Swedish - gul dvärgpapegoja; nyassadvärgpapegoja
Arabic- ليليان


 ibc.lynxeds.com


 ibc.lynxeds.com

 

 ibc.lynxeds.com


 ibc.lynxeds.com


www.parrots.org



Sejarah         :    -
Anatomi        :    Love Bird Kacamata Nyasa memiliki berat panjang 13.5 cm dengan  berat  sekitar 28 – 37 Gram .
Ciri Ciri         :    Dewasa : Love Bird Kacamata Nyasa dewasa bulu umumnya berwarna hijau dan bagian  bawah tubuhnya serta tunggirnya lebih kekuningan. Dahi dan  kerongkongan berwarna merah orange dan  menjadi merah muda kekuningan di bagian mahkota ,  lorus , pipi dan bagian atas dada. Bulu ekor berwarna hijau . Lingkar di sekeliling mata berwarna putih . Paruh berwarna merah tua . Iris berwarna coklat kemerahan tua . Sedangkan kaki berwarna coklat ke abu abuan .

                          Muda : Love Bird Kacamata Nyasa yang  berusia  muda , bulu di  bagian  pipi berwarma kehitaman . sedangkan di pangkal paruh bagian atas tersapat bercak kecil berwarna hitam .

Subspesies    :    -
Penyebaran :    kumpulan  burung Love Bird Kacamata Nyasa terdapat di daerah Tanzania Selatan bagian barat laut Mozambique , Malawi , Bagian Tenggara Zambia dan  Zimbawe Utara .

Perilaku        :    Habitat Love Bird Kacamata Nyasa berada di pepohonan Mopane .Selain itu , Love Bird Kacamata Nyasa ini suka mendiami tempat yang banyak di tumbuhi pohon akasia yang terdapat di sekitar tepi dana atau sungai . Makanan lovo bird Love Bird Kacamata Nyasa adalah biji rumput , millet , beras liar , bunga dan biji bijian  serta buah buahan . Musim kawin Love Bird Kacamata Nyasa adalah di bulan Januari sampai Maret dan pada Bulan Juni sampai Juli . Mereka membuat sarang di celah celah pohon . Dalam satu masa telur menghasilkan 3 – 8 butir . Proses pengeraman selama 22 Hari dan  anakan akan keluar  sarang sekitar usia 44 hari setelah menetas . Mereka hidup dalam kelempok besar pada musim dingin, yaitu pada saat mereka berkembang biak .Pada tahun 2004 jumlahnya dialam diperkirakan kurang dari 20.000 ekor namun dewasa ini semakin berkurang karena rusaknya habitat di alam karena alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian .


Dari 9 Spesies di atas biasa di bagi menjadi 3 Kelompok , antara lain :

1.      Kelompok Pertama adalah yang dimorfik seksual
Dimorfik Seksual diartikan bahwa antara Love Bird Jantan dan betina dapat di bedakan secara kasat mata karena antara Jantan dan Betina Memiliki Warna yang berbeda .Spesies Love Bird yang masuk dalam kelompok Dimorfik adalah Agapornis Taranta (Love Bird Abisina) , Agapornis canus ( Love Bird Madagaskar )  dan Agapornis pullarius ( Love Bird Muka Merah ) . Berikut ini warna pembeda antara Jantan dan Betina pada kelompok pertama :

1)        Agapornis Taranta (Love Bird Abisina)
Jantan    :    Berat Badan 65 gram , Dahi Berwarna Merah
Betina    :    Berat Badan 55 gram , Dahi Berwarna Hijau


commons.wikimedia.org
2)        Agapornis canus ( Love Bird Madagaskar ) 
Jantan    :    Kepala dan leher berwarna abu – abu
Betina    :    Seluruh bulu tubuh berwarna hijau


http://www.africanlovebirdsociety.com/

3)        Agapornis Pullarius  ( Love Bird Muka Merah) 
Jantan    :    Dahi dan Muka berwarna merah – orange. Bulu terbang dan bagian bawah bulu sayap berwarna hitam . Tunggir ( Bulu di atas pantat , di bawah ujung lipatan sayap ) berwarna biru muda
Betina    :    Love Bird betina dahi dan  muka lebih didominasi warna orange di bandingkan warna merah , bagian bulu penutup sayap berwarna hijau dan di tepi sayap berwarna kekuningan.   

 http://www.africanlovebirdsociety.com/

2.      Kelompok Kedua penengah antara kelompok satu dan kelompok tiga

Burung Love Bird yang masuk pada kelompok kedua agak sulit dibedakan dari kelaminnya dari penampakan fisik , kelompok ini terdiri dari Agapornis swindernianus (Love Bird Kerah Hitam ) dan Agapornis roseicollis (Love Muka Salem).



Pada Love Bird Kerah Hitam (  Agapornis Swindernianus ) Jenis kelamin Jantan  dan betina sangatlah sulit dibedakan dan tampak serupa dalam penampilan luarnya . Sedangkan pada Love Bird Muka Salem ( Agapornis Roseicollis), Love Bird Jantan  dan  Betina  serupa dalam penampilan nya , meskipun pada umumnya Love Bird betina mempunyai bulu di bagian kepala dengan warna lebih pucat .



3.      Kelompok Ketiga terdiri dari spesies Kacamata
Dan yang terakhir adalah kelompok ketiga yang terdiri dari spesies kacamata yang terdiri dari : 
1.    Agapornis personatus (Masked Lovebird)

 


2.    Agapornis fischeri (Fischer Lovebird)




3.    Agapornis nigrigenis (Black-berpipi Lovebird)  


 

4.    Agapornis lilianae (Nyasa Lovebird)




Keempat  spesies love bird kacamata jenis kelaminnya tidak konsisiten sehingga sangat sulit  di bedakan  antara jantan  dan  betinanya , namun  demikian kalau kita berusaha mencermati akaan ada petunjuk yang  bisa kita gunakan untuk memperkirakan jenis kelamin kelompok ketiga ini : 
1.    Bentuk Tubuh
Jantan :    Memiliki ukuran tubuh lebih kecil dan panjang sehingga memiliki karakter lebih gesit daripaada love bird betina .
Betina :    Memiliki postur tubuh yang lebih besar , kekar dan tentunya berat badan  melebihi love bird jantan.
NB       :    Hal ini tidak mutlak karena faktor genetis dan nutrisi juga mempengaruhi tumbuh kembang love bird . Betina yang secara genetis berukuran kecil dari parentalnya serta asupan nutrisi yang kurang bisa memiliki ukuran yang lebih kecil dari pada jantan yang memang secara genentis berasal dr Parental yang berukuran besar serta mendapat asupan nutrisi yang mencukupi . Perhatikan masalah ini dengan mempelajai pedigree sitem nya .




2.    Bentuk Kepala
Jantan :    Kepala lebih datar atau rata pada bagaian antara hidung dan jidat sehingga secara detail akan membentuk garis yang datar tanpa lengkungaan yang  signifikan.
Betina :    Kepala terkesan nonong ( istilah di Ikan Lau Han ) pada bagaian antara hidung dan jidat secara detail akan  membentuk lengkungan yang jelas .



3.    Bentuk Paruh
Jantan :    Paruh lebih pipih.
Betina :    Paruh lebih lebih  melebar sehingga terlihat pesek.


4.    Lipatan sayap
Jantan      :    Ujung sayapnya bertemu hingga menyilang .
Betina      :    Ujung sayapnya todak bertemu sehingga terlihat jarak antara dua ujung sayap .



5.    Bentuk Ekor
Jantan      :    Bentuk ekor lebih lancip pada bagian ujungnya .
Betina      :    Pada Love bird  betina lebih tumpul atau rata pada bagian ujungnya .



6.    Supit Udang
Jantan      :    Jarak antara dua tulang  pubis ( supit udang) cenderung sempit.
Betina      :    Tulang pubis menjadi lebih elastic dan  jarak antara kedua tulang pubis ( supit udang) tersebut lebar . Hal ini  berkaitan  dengan persiapan bertelur sehingga hormon estrogen bekerja mempengaruhi kondisi ini .
Cara Periksa :   
Ø  Peganglah Love bird dengan  meletakkan punggung burung pada telapak tangaan kiri.
Ø  Posisi Kepala dijepit dengan dua jari yaitu jari telunjuk dan jari tengah pada bagian leher atasnya agar tidak menggigit.
Ø  Meraba supit udaang dengan  menggunakan jari telunjuk tangan kanan , yaitu pada bagian tulang yang menonjol.
Ø  Jika keberadaan tulang tersebut kuat dan rapat kemungkinan love bird tersebut berjenis kelamin jantan. Sedangkan jika tonjolan tulang tersebut lebar dan  elastic , maka kemngkinan love bird tersebut adalah  betina.



7.    Posisi Kaki
Jantan      :    Secara umum love bird jantan mempunyai posisi kaki rapat saat  bertengger .
Betina      :    Pada love bird betina posisi kaki saat bertengger lebih lebar.



8.    Perilaku
Cara membangun sarang
Jantan      :    Love bird jantan menyuai pasangannya .
Betina      :    Love bird betina lebih intensif dalam  membangun sarang . Love Bird betina akan  menggigit  gigit cabang – cabang dan batang kayu lalu serpihan kayu yang terbntuk akan dikumpulkan sebagai sarang .
NB            :    Perilaku ini tidak selalu terjadi demikian , terkadang ada pejantan yang terlihat pula sangat aktif dalam membangun sarang.


9.    Tes DNA
Tes DNA dilakukan  dengan  mengambil sedikit bagian tubuh  burung semisal kuku, darah atau bulu . Penggunaan obat obatan dll tidak akan  merinah susunan DNA . Hasil tes DNA akan dijalankan dari burung dan baru dapat dilihat hasilnya antara 2 – 4 minggu. Biaya yang dibutuhkan untuk saat ini Di Indonesia sekitar 7 -8 Juta rupiah tentu hal ini terasa sangat mahal bagi penghobi tentunya. Di Indonesia terdapat dua laboratorium yang daapat melayani tes DNA yaitu Laboratorium Pusdokkes POLRI di Jakarta Timur dan di Lembaga Bio Molekuler Eijkman di Jakarta Pusat .
Metode tes DNA yang di gunakan di Indonesia masih  memanfatkan metode ekeltroforesis DNA . Dengan  interprestasi pola DNA menggunakan  marka STR (Short Tandem Repeats). STR adalah lokus DNA yang tersusun atas  penggulangan  2 – 6 basa . Dengan  menganalisa STR maka DNA tersebut dapat  diprofilkan dan  dibandingkan  dengan sampel DNA individu lain .Adapun tahapan metode ekeltroforesis DNA antara lain  :
1)        Tahapan preparasi sampel DNA meliputi pengambilan sampel DNA (isolasi) dan pemurnian DNA . Dalam proses ini diperlukan alat alat yang steril . Untuk sampel Darah dalam isolasinya bisa menggunakan bahan kimia phenochlorofor sedangkan  untuk  sampel  bulu pada burung  digunakan bahan  kimia chilex.
2)        Tahap selanjutnya DNA dimurnikan dari kotoran kotoran seperti protein , sel , debris dll. Untuk pemurnian  biasanya digunakan  teknik sentrifugasi atau  metode filtrasi vakum namun  dewasa ini terdapat sudah terdapat teknologi yang lebih maju dengan  menggunakan  produk butir magnet dari Promega Corporation yang  memanfaatkan  silica coated paramagnetic resik  yang  memungkinkan  metode pesiahan  DNA yang  lebih  cepat  dan  sederhana.
3)        Selanjutnya sampel DNA yang  sudah  dimurnikan  akan  di masukkan  kedalam  mesin  PCR (Polymerase Chain Reaction) sebagai tahap  amplifikasi ini adalah berupa kopi urutan  DNA lengkap dari DNA sampel .
4)        Selanjutnya kopi urutan  DNA ini akan dikarakteristik degan elektroforesis untuk  melihat pola pitanya . Urutan DNA setiap individu berbeda sehingga jumlah dan lokasi Pola Elektroforesis juga berbeda . Pola Pita DNA / Elektroforesis inilah yang  disebut DNA finger print  yang akan  dianalisa Pola STR nya .
5)        Tahap terakhir adalah DNA berada dalam tahapan  typing , proses ini dimaksudkan  untuk  memperoleh tipe DNA . Mesin PCR akan  membaca data data DNA dan  menampilkannya dalam  bentuk  angka angka dan  gambar gambar  identifikasi DNA .
Jantan      :    Foto Polaroid akan  menunjukkan satu Pita
Betina      :    Foto Polaroid akan  menunjukkan dua Pita
NB            :    Dengan tes DNA selain  dapat  diperoleh jenis kelamin  selaain itu  bisa diketahui pula hubungan kekerabatan , serta karakteristik gen yang mempengaruhi faktor fenotif dan genotif sehingga hal ini membuka peluang  muncul nya mutasi warna yang  baru dan unik .

Apabila berkenan sambung  silahturahmi bisa hubungi saya
di kontak  berikut ini :
via SMS / WhatsApp di :  +6283 857 60 70 63
Facebook :Tanto Abu Aslam  ( ap.tanto@ymail.com )
Via Email Yahoo  : aptanto1@yahoo.com
Via Email Google / Hangouts di :  aptanto2@gmail.com

2 komentar: