Mengenal Burung Love Bird Di Alam Bebas
Love Bird termasuk burung African Parrot ( Burung
Paruh Bengkok dari Afrika). Di negara Inggris mereka disebut
"lovebirds", di negara Perancis disebut "les Inséparables",
di negara Jerman disebut "die Unzertrennlichen". Nama Agapornis
terdiri daripada suku kata "agapein" (Yunani) artinya mencintai dan kata "ornis" (Latin) artinya Burung
. Burung ini di klasifikasi kan di Genus Taksonomi oleh Selby di tahun 1836,
dan terakhir masuk dalam kalsifikasi Ordo Psittacus. Nama ilmiah burung Love
Bird adalah :
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Psittaciformes
Famili : Psittacidae
Subfamili : Psittacinae
Bangsa : Psittaculini
Genus : Agapornis
Burung Love Bird memiliki sembilan spesies :
1.
Agapornis
canus ( Love Bird
Madagaskar – Tidak Berkacamata )
2.
Agapornis
pullarius ( Love Bird Muka
Merah – Tidak Berkacamata )
3.
Agapornis
Taranta ( Love Bird
Abisina – Tidak Berkacamata )
4.
Agapornis
swindernianus ( Love Bird Kerah
Hitam – Tidak Berkacamata )
5.
Agapornis
roseicollis ( Love Bird
Muka Salem – Tidak Berkacamata )
6.
Agapornis
personatus ( Love Bird
Kaca Mata Topeng )
7.
Agapornis
fischeri ( Love Bird Kaca
Mata Ficher )
8.
Agapornis
nigrigenis ( Love Bird Kaca
Mata Pipi Hitam )
9.
Agapornis
lilianae ( Love Bird Kaca
Mata Nyasa )
Mengenal lebih dekat 9 sepesies Burung Love Bird :
1.
Agapornis Canus ( Love Bird
Madagaskar – Tidak Berkacamata )
Nama
Lain dalam berbagai Bahasa :
Danish - Gråhovedet dværgpapegøjer ;
Dutch - Grijskopagapornis ; Cana ;
English - Grey-headed Lovebird ; Madagascar Lovebird ;
French - Inséparable à tête grise ;
German – Grauköpfchen ;
Italian - Inseparabile del Madagascar ;
Portuguese – Cana ;
Slovak - Agapornis sivohlavy ;
Spanish - Agapornis cana;
Swedish - gråhuvad dvärgpapegoja
http://www.africanlovebirdsociety.com/
Sejarah : Burung ini
pertama kali di import untuk peternakan
burung di Eropa pada pertengahan abad ke 19 ketika kegiatan eksport
import masih diizinkan .
Anatomi : Burung ini
merupakan spesies terkecil dari genus lovebird mempunyai Panjang Badan 13 cm dengan berat antara 25 – 28 Gram .
Ciri Ciri : Jantan
: Bulu tubuh umumnya berwarna hijau. Hijau terang pada tunggirnya ( Bulu diatas
pantat dan di bawah ujung lipatan sayap ) dan lebih kekuningan di bagian
bawahnya. Kepala ,leher dan dada berwarna abu abu . Bawah sayap berwarna hitam
. Bulu ekor berwarna hijau. Paruh berwarna abu abu muda . Iris berwarna coklat
tua . Kaki abu abu.
Betina
: Bulu leher , dada dan di nawah sayap
berwarna hijau .
Burung Muda : Warna sama dengan burung Love Bird Madagaskar dewasa ,
tetapi bulu pada burung jantan berwarna
kehijaun pada tengkuknya . Paruh berwarna kuning dan terdapat bercak hitam pada
pangkal paruh bagian atas.
Subspesies : -
Penyebaran : Love Bird kepala kelabu adalah love bird
yang berasal dari Pulau Madagaskar dan satu satunya jenis love bird yang bukan
berasal dari daratan benua Afrika
Perilaku : Burung love bird madagaskar adalah burung
yang sulit di temukan alias langka selain di alam memang jumlah nya sangat terbatas burung ini
sangat susah di tangkarkan karena
perilakunya yang sangat sulit beradaptasi
dengan lingkungan maupun pergantian musim selain itu burung ini memiliki
sensitivitas yang tinggi sehingga mudah stress sehingga kemungkinan bisaa di
tangkarkan sangat kecil, kalaupun bisa ditangkarkan dan disuapi dengan sitem
handfeeding tidaak akan mengurangi sifat yang telah tertanam pada individunya .
Secara genetis burung ini akan tetap memiliki rasa malu dan sensitivitas yang
sangat tinggi sehingga burung ini tergolong burung yang sulit di tangkarkan .Burung
ini hidup di beberapa hutan terbuka dan hidup secara berkelompok dalam jumlah
yang banyak . Mereka makan di area pertanian dengan memakan biji bijian dan
berbagai macam rumput . Love Bird Madagaskar lebih suka berkembang biak di
musim gugur dank arena burung ini tidak memiliki toleransi terhadap musim
dingin sehingga usaha penangkaran burung Love Bird Madagaskar di musim dingin
sangat sulit.
NB : Jenis burung love bird yang sangat susah
dikembangbiakkan di penangkaran.
2.
Agapornis Pullarius ( Love Bird Muka
Merah – Tidak Berkacamata )
Nama Lain dalam berbagai Bahasa :
Danish - Orangehovedet
dværgpapegøjer ;
Dutch - Roodmaskeragapornis ;
Pullaria ;
English - Red-faced Lovebird ;
Red-headed Lovebird ;
French - Inséparable à tête rouge ;
Perruche à tête rouge ;
German – Orangeköpfchen ;
Italian - Inseparabile a faccia
rossa ;
Portuguese – Pullária ;
Slovak - Agapornis oranzovocely ;
Spanish - Agapornis pullaria;
Swedish - orangehuvad dvärgpapegoja
todoagapornis.blogspot.com
www.mascotarios.org
http://www.africanlovebirdsociety.com/
Sejarah : -
Anatomi : Burung ini memiliki panjang kurang lebih 15
cm dan berat sekitar 43 Gram .
Ciri Ciri : Jantan
: Bulu tubuh umumnya berwarna hijau dan sedikit lebih kekuning kuningan
dibagian bawahnya. Dahi muka berwarna merah orange. Tunggir berwarna biru
terang . Bulu di bawah sayap berwarna hitam.Ekor warna hijau . Paruh warna
merah orange . Iris berwarna coklat tua . Kaki Abu abu
Betina
: Dahi dan mukanya lebih berwarna orange dibanding merah, serta dibawah sayap
berwarna hijau.
Burung Muda : Dahi dan muka
berarna kuning. Bulu di bawah sayap berwarna hitam pada jantan dan berwarna
hijau pada betina . Paruh berwarna coklat kemerahan dan terdapat bercak hitam
dekat pangkal paruh bagian atas .
Subspesies : -
Penyebaran : Love Bird muka merah di yakini memiliki
daerah jangkauan lebih luas daripada love bird jenis lain . Buurng ini terdapat
di pesisir pantai di Afrika Tengah hingga ke barat Ethiopia . Daerah di
dalamnya termasuk Anggola , Burundi , Kamerun , Chad , Kongo , Guinea
Katulistiwa , Ethiopia , Gabon , Ghana , Guinea , Kenya , Mali , Niger , Rwanda
, Sierra Leone , Sudan Selatan , Tanzania , Tongo dan Uganda .
Perilaku : Love Bird muka merah juga sangat sulit di
tangkarkan , tingkat kesulitan nya ada di cara penyediaan kandang harus sesuai
dengan habitat asli mereka saat hidup dan berkembang biak di alam bebas, selain
itu spesies ini sangatlah pemalu . di alam bebas Love Bird Muka Merah membuat
sarang nya di sarang rayap biasanya di pohon atau kadang kadang di tanah .
Untuk membuat sarang sang betina akan
menggal terowongan sampai Panjang 30 cm dan di sarang rayap hidup dalam
koloni dengan love bird lain. Di dalam penangkaran , sangkar harus dilengkapi
dengan berbagai fasilitas sebagai alat atau media regenerasi yaitu dengan
disiapkan gundukan tanah kemudian love bird akan menggali utnuk membuat sarang nya dan ruang
sarang perlu di panaskan sampai sekitar 27 C , namun mereka dapat media tanah
bisa bisa diganti dengan gabus .
3.
Agapornis Taranta ( Love Bird
Abisina – Tidak Berkacamata )
Nama Lain dalam berbagai Bahasa :
Danish - Taranta dværgpapegøjer ;
Dutch - Zwartvleugelagapornis ;
Taranta ;
English - Abyssinian Lovebird ;
Black-winged Lovebird ;
French - Inséparable d'Abyssinie ;
German - Taranta-Unzertrennlicher ;
Bergpapageien ;
Italian - Inseparabile d'Abissinia ;
Portuguese - Taranta ;
Slovak - Agapornis etiopsky ;
Spanish - Agapornis taranta;
Swedish - abessinsk dvärgpapegoja ;
svartvingad dvärgpapegoja
Arabic- ابيسينيان
http://www.africanlovebirdsociety.com/
lovebird-indonesia.com
www.allevogels.n
Sejarah : -
Anatomi : Love Bird ini memiliki panjang 15 – 16,5 cm dan
berat 55 – 56 gram . Love Bird Abisina merupakn jenis love bird terbesar
dari beberapa jenis love bird .
Ciri Ciri : Jantan
: Bulu tubuh umumnya berwarna hijau dan sedikit lebih kekuning kuningan di
bagian bawahnya. Dahi , Lurus dan
lingkaran mata berwarna merah. Bulu terbang berwarna hitam . Bulu di
bawah sayap berwarna hitam. Ekor berwarna hijau . Paruh berwarna merah tua .
Iris berwarna coklat gelap. Kaki abi abu
Betina
: Bulu tubuh umumnya berwarna hijau ,
bulu di sayap berwarna kehijauan atau kadang kadang berwarna hitam kecoklatan . Linkaran mata berwarna hijau.
Burung Muda : Bulu berwarna seperti induk
betina . Paruh berwarna kuning
kecoklatan .
Subspesies : -
Penyebaran : Habitat spesies ini di bagian selatan
Eritrea sampai barat daya Ethiopia dan
spesies ini biasanya tinggal di
Perilaku : Spesies ini biasanya tinggal di dataran
tinggi atau daerah pegunungan .love bird ini merupakn jenis love bird yang suka
menempati daerah dingin , lembab , berkabut dan basah . Mereka hidup dengan
memakan pakan yang disediakan di alam yaitu berupa biji bunga matahari, jagung
, apel dan biji buah ara. Love Bird
Abisina bersarang di dalam rongga rongga pohon . Telur telurnya berwarna putih
dan biasanya berjumlah tiga atau empat
telur dalam satu kali produksi . Betina mengerami telurnya selama 23 hari dan
anak anak love bird menjadi dewasa dan keluar sarang sekitar 45 hari setelah
menetas . Burung jenis ini merupakan jenis love bird tang tergolong sulit dikembang
biakkan walaupun dalam hidupnya dapat
mentolelir cuaca yang sangat dingin .
4.
Agapornis Swindernianus ( Love Bird Kerah
Hitam – Tidak Berkacamata )
Nama Lain dalam berbagai Bahasa :
Danish – Grønhovedet dværgpapegøjer
;
Dutch - Zwartkraagagapornis ;
Swinderniana ;
English - Black-collared Lovebird ;
French - Inséparable à collier noir
; Inséparable de Swindern ; Perruche de Swindern ;
German – Grünköpfchen ;
Italian - Inseparabile collare nero
di Liberia ;
Portuguese – Swinderniana ;
Slovak - Agapornis zelenohlavy
Spanish - Agapornis swinderiana;
Swedish - grönhuvad dvärgpapegoja ;
svartkragad dvärgpapegoja ; svartnackad dvärgpapegoja
http://www.africanlovebirdsociety.com/
agapornislovebirdss.blogspot.com
cemporetlovebirdfarm.blogspot.com
svcvietnam.vn
www.dwergpapegaaitjes.nl
Sejarah : Love bird kerah hitam ditemukan pada tahun 1820 . Nama
Swinderen sesuai nama penemu nya Theodore Van Swinderem yang merupakan
seorang professor dari Belanda
dari Universitas Groningen .
Anatomi : Love Bird ini memiliki panjang 13 cm dan
berat 39 – 41 Gram.
Ciri Ciri : Dewasa
: Bulu umunya berwarna hijau serta sedikit lebih pucat di bagian kepala serta tubuh bagian bawah .
Tunggir dan bagian punggung berwarna
biru . Bulu di bagian bawah sayap berwarna hijau . Bulu ekor berwarna hijau .
Terdapat kerah hitam yag sempit di bagian tengkuk . Seluruh leher di bagian
kerah berwarna kuning dan kadang kadang dengan sedikit warna yang memudar .
Paruh berwarna hitam ke abu abuan . Iris
berwarna kuning sedangkan kaki berwarna kuning kehijauan sampai hitam .
Muda : Tidak terdapat kerah hitam atau
hanya diwakili beberapa bulu hitam di setiap bagian sisi leher. Paruh berwarna
abau abau muda dan di bagian pangkalnya terdapat bercak hitam . Sedangkan iris
berwarna coklat.
Subspesies : Dialam ada tiga subspecies dari Agapornis
Swindernianus , antara lain :
1.
A.S.
Swindernianus
2.
A.S.
Zenkeri
3.
A.S.
Emini
Penyebaran : Love bird
jenis ini menyebar di ke berbagai
daerah di Afrika yang dilintasi garis ekuator . Spesies ini mendiami hutaan hutan
di Kamerun , Republik Afrika
Tengah , Republic Kongo , Republic Demikratik Kongo, Pantai Gading , Equatorial
Guinea , Gabon , Ghana , Liberia Dan Uganda . Penyebaran tiga subspesies Agapornis Swindernianus :
1.
A.S.
Swindernianus – Liberia , Pantai Gading dan
Ghana
2.
A.S.
Zenkeri – Kamerun , Gbon dan Kongo
3.
A.S.
Emini – Republik Demokratik Kongo dan Uganda
Perilaku : Love bird jenis ini sering menyembunyikan diri di atas pohon – pohon
hutan dan love bird jenis ini merupakan love bird yang sangat pemalu . Love bird
kerah hitam jarang sekali ditangkarkan dikarenakan meraka memerlukan benih ara
jenis tertentu atau daging ara sebagai
dasar pakan utama sehari
hari mereka , nah sulitnya jenis pakan ini menjadi alasan utama sulitnya
menangkarkan jenis love bird ini . Tanpa terpenuhinya kebutuhan makanan penting ini mereka biasanya
berkembang atau berkembng biak di penangkaran.
5.
Agapornis Roseicollis ( Love Bird
Muka Salem – Tidak Berkacamata )
Nama Lain dalam berbagai Bahasa :
Danish - Rosenhovedet dværgpapegøjer
;
Dutch - Perzikkopagapornis ;
Roseicollis ;
English - Peach-faced Lovebird ;
Rosy-faced Lovebird ;
French - Inséparable à face rose;
Inséparable rosegorge; Perruche à face rose ;
German – Rosenköpfchen ;
Italian - Inseparabile a faccia rosa
;
Portuguese - Roseicollis ;
Slovak - Agapornis ruzovohrdly ;
Spanish - Agapornis roseicollis;
Swedish - rosenhuvad dvärgpapegoja
Arabic- بركادلو
Sejarah : Pada tahun 1818 oleh ahli burung
dari Prancis yang bernama Louis
Jean Pierre Viellot di jelaskan bahwa penamaan burung ini awalnya bernama Roseicollis Psittacus . Kemudian penamaan tersebut dig anti dengan
Agapornis seperti genus lainnya .
Anatomi : Spesies ini
memiliki panjang 15 cm dan berat 46 -63 gram .
Ciri Ciri : Dewasa
: Bulu umumnya berwarna hijau , lebih kuning
di tubuh bagian bawah . Bulu dahi dan di belakang
mata berwarna merah . Lorus, pipi , kerongkongan dan
bagian atas dada berwarna mrah
muda . Tunggir berwarna Biru terang . Bulu di bagian bawah sayap berwarna hijau dengan
sedikit warna biru . Bulu ekor bagian atas berwarna hijau dan bagian bawahnya kebiruan . Paruh berwarna kuning gading . Iir sberwarna coklat
tua . Sedangkan kaki berwarna abu abu .
Subspesies : -
Penyebaran : Spesies ini
berasal dari daerah kering di
barat daya Afrika seperti Gurun Namib.
Perilaku : Dalam
sebuah populasi Love Bird jenis ini terdapat berbagai macam warna yang
berbeda beda dan umumnya memiliki bulu yang indah. Spesies ini juga
memiliki suara paling keras dibanding jenis love bird lainnya . Love
Bird Muka Salem termasuk paling mudah dikembangbiakkan dalam penangkaran. Namun
sebaiknya dipelihara secara berpasangan karena tidak cocok dipelihara secara
berkelompok atau digabungkan dengan
jenis Love Bird yang lain . Warna mutasi dari Love Bird Muka Salem
adalah Love Bird Albino ( Bulu Putih ,
Mata Merah )
6.
Agapornis Personatus ( Love Bird
Kaca Mata Topeng )
Nama Lain dalam berbagai Bahasa :
Danish - Sorthovedet dværgpapegøjer
;
Dutch - Zwartmaskeragapornis ;
Personata ;
English - Black-masked Lovebird ;
Masked Lovebird ; Yellow-collared Lovebird ;
French - Inséparable masque ;
Perruche masqué ;
German – Schwarzköpfchen ;
Italian - Inseparabile mascherato ;
Portuguese – Personata ;
Slovak - Agapornis skraboskovy ;
Spanish - Agapornis personata;
Swedish - svarthuvad dvärgpapegoja
Arabic- طائر الحب ذو القناع الاسود
Sejarah : Pada akhir tahun 1800 an burung Love Bird
Kaca Mata Topeng mulai dikenal dan pada tahun 1920 an burung ini mulai di eksport ke luar Afrika. Mutasi biru
pada awalnya ditemukan pada burung
liar pada taahun 1920 dan mutasi yang paling
awal dalam genus love bird . Mutasi lain
adalah hasil daari penangkaran selektif seperti Biru
Kobalt yaamg selanjutnya bermutasi
menjadi ungu muda ( hitam) .
Mutasi warnaa ada berbaagai
macam , termasuk biru , kobalt , ungu muda , ungu , lutino
(ino) dan Albino .
Anatomi : Love Bird Kaca Mata Topeng mempunyai panjang
sekitar 14,5 cm dengan berat
badan 43 - 47 gr . Love Bird Kaca Mata Topeng bisa menghasilkan warna mutasi Love Bird Kaca Mata
Topeng warna biru .
Ciri Ciri : Dewasa
: Bulu berwarna hijau . Dahi , ubun ubun
dan pipi bagian depan
berwarna hitam kecoklatan . Bulu di
nagian kepala lainnya berwarna kehitam
hitaman pudar . Kerongkongan berwarna oranya kemerahan . Bagian atas
dada dan kerah di sekaliling leher berwarna kuning . Bulu ekor berwarna hijau . Lingkar di sekeliling
mata berwarna putih . Paruh berwarna
merah . Iris berwarna coklat . Sedangkan
kaki berwarna abu abu.
Muda : Love Bird Kaca Mata Topeng
yang masih muda lebih
muda disbanding bulu pada
buurng dewasa , terutama di bagian kepala . Sedangkan di pangkal
paruh bagian atas terdapat bercak
kecil berwarna hitam .
Subspesies : -
Penyebaran : Love Bird Kaca Mata Topeng berasal dari
timur lait Tanzania dan mereka di
budidayakan ddi Burundi
dan Kenya .
Perilaku : Mereka
hidup di Padang
rumput dan Pohon Baobab yang
banyak menyediakan celah
celah lubang pohon
sebagai sarang dan
tempat berkembang biak . Love Bird Kaca Mata Topeng
membuat sarang dengan
bahan sarang yang
di bawa dengan paruhnya ke rongga
pohon untuk sarang
. Telur berwarna putih
dengan jumlah 4-5 butir . Betina mengerami telur sekitar 23
hari dan anak love bird meninggalkan
sarang sekitar 42 hari setelah
menetas .
7.
Agapornis Fischeri ( Love Bird Kaca
Mata Ficher )
Nama Lain dalam berbagai Bahasa :
Danish - Rødhovedet dværgpapegøjer ;
Dutch - Fischers Agapornis ;
Fischeri ;
English - Fischer's Lovebird ;
French - Inséparable de Fischer ;
Perruche de Fischer ;
German – Pfirsichköpfchen ;
Italian - Inseparabile di Fischer ;
Portuguese - Fischer ;
Slovak - Agapornis fiser ;
Spanish - Agapornis fischer ;
Swedish - Fischers dvärgpapegoja;
rödhuvad dvärgpapegoja
Arabic- فيشر
commons.wikimedia.org
commons.wikimedia.org
http://www.africanlovebirdsociety.com/
commons.wikimedia.org
www.avianweb.com
Sejarah : spesies
burung ini di temukan pada
akhir abad ke 19
dan pertama kali di budi dayakan di Amerika serikat pada tahun
1926. Adapun nama penemu spesies ini adalah Gustaf Fischer.Pada Tahun 1957 di
Afrika Selatan telah di
temukan mutasi baru pada Love Bird Kaca Mata Ficher
oleh R Horsham . Pada Tahun 1959 di San Farnsisco California Dr F Warford menemukan mutasi in pada Love Bird Kaca Mata Ficher . Mutasi kuning
pertama kali juncul di Negara Perancis selain kuning juga ada mutasi berwarna biru . Adapun Lutino dan
Albino merupakan hasil persilangan
dari Love Bird Kaca Mata Ficher dengan
Love Bird Nyasa .
Anatomi : Burung ini
merupakan salah satu
dari lovebird yang paling
kecil , yaitu mempunyai
panjang sekitar 14cm
dan berat badan
sekitar 43 – 58 gram .
Ciri Ciri : Dewasa
: Bulu umumnya berwarna hijau
dan tubuh bagian
bawahnya lebih kekuningan . Dahi , pipi dan kerongkongan berwarna merah orange . Bulu di
bagian kepala lainnya berwarna hijau pudar . Bagian atas
dada dan kerah sekitar leher
berwarna kuning . Bagian atas ekor
berwarna biru muda .
Bagian bawah sayap berwarna biru dan
hijau . Ekor berwarna hijau . Lingkar di
sekeliling mata berwarna
putih . Paruh berwarna merah .
Iris berwarna coklat . Sedangkan kaki
berwarna abu abu muda .
Muda : Pada Love bird kacamata ficher
yang berusia muda ,
bulu berwarna lebih muda
disbanding bulu pada
burung dewasa , terutama bulu di
bagian kepala . Sedangkan di
pangkal paruh bagian atas terdapat bercak
kecil yang berwarna hitam .
Subspesies : -
Penyebaran : spesies ini
terdapat di daerah
Afrika bagian timur , tangah , selatan
dan tenggara dan di Danai
Victoria di Tanzania Utara . Kalau di suatu wilayah terjadi kekeringan ,
beberapa burung bergerak ke barat ke Rwanda dan burung
mencari daerah yang terdapat air melimpah . spesies Love Bird Kaca Mata
Ficher hidup di ketinggian 1.100 – 2.200
M dalam kelompok kecil .
Perilaku : Love Bird Kaca Mata Ficher tergolong mudah
di tangkarkan , spesies ini adalah
makhluk sosial dan sangat populer
sebagai hewan peliharaan . burung Love Bird Kaca Mata Ficher memiliki
kemampuan terbang yang
cepat dan suara sayap mereka saat terbang dapat di dengar , mereka ini sangat
ramai ketika mereka berkicau
bernada tinggi dan sangat berisik . Love Bird Kaca Mata Ficher makan berbagai macam makanan termasuk biji bijian
dan buah . Kadang kadang
petani Jagung dan millet di
buat pusing oleh kawanan Love Bird Kaca Mata Ficher. Dalam
kondisi normal mereka berkelompok dalam
jumlah kecil namun di saat petani melakukan Panen maka kawanan burung ini bisa
berkoloni dalam jumlah besar . Musim kawin terjadi pada bulan
Januari – April dan Juni – Juli . Sarang
di buat dalam lubang pohon
2 – 15 m di atas permukaan tanah . Telur telur berwarna putih berkjumlah
3 - 8 butir .Lama masa betina mengerami
telur sekitar 23 Hari dan anak anak love bird menjadi dewasa dan keluar sarang sekitar 38 – 42 hari setelah menetas .
8.
Agapornis Nigrigenis ( Love Bird Kaca
Mata Pipi Hitam )
Nama Lain dalam berbagai Bahasa :
Danish - Sodbrunhovedet
dværgpapegøjer ;
Dutch - Zwartwangagapornis ;
Nigrigenis ;
English - Black-cheeked Lovebird ;
French - Inséparable à joues noires
; Perruche à joue noire ;
German – Rußköpfchen ;
Italian - Inseparabile a guance nere
;
Portuguese – Nigrigenis ;
Slovak - Agapornis hnedohlavy ;
Spanish - Agapornis nigrigenis;
Swedish - svartkindad dvärgpapegoja
www.agaporniden.be
www.agaporniden.be
www.agaporniden.be
www.agaporniden.be
www.agaporniden.be
http://www.africanlovebirdsociety.com/
www.agaporniden.be
Sejarah :
Anatomi : Love Bird Kacamata Pipi Hitam mempunyai panjang
13.5 cm dan berat
36-52 gr . Warna mutasinya adalah
love bird kacamata pipi hitam kuning
( love bird kuning )
Ciri Ciri : Dewasa
: Pada Love Bird Kacamata Pipi Hitam dewasa bulu umumnya berawarna hijau dan lebih
kekuningan di bagian
bawah tubuhnya serta di tunggir .
Dahi dan ubun ubun
depan berwarna coklat
kemerahan . Ubun ubun
belakang dan tengkuk
berwarna hijau kekuningan tua .
Lorus , kerongkongan dan pipi berwarna
hitam kecoklatan . Bagian atas dada berwarna merah orange pucat . Ekor
berwarna hijau . Lingkar di sekeliling mata berwarna putih . Paruh berwarna merah tua , iris berwarna coklat .
sedangkan kaki berwarna coklat keabu
abuan .
Muda : Love
Bird Kacamata Pipi Hitam yang berusia muda
serupa dengan burung dewasa . Pada pangkal paruh
bagian atas terdapat bercak kecil berwarna hitam . Sedangkan iris berwarna coklat muda .
Subspesies : -
Penyebaran : Love Bird Kacamata Pipi Hitam terdapat di
sebagain kecil daerah di bagian
barat daya Zambia dan di
sekitar air terjun Victoria , Zimbabwe.
Perilaku : Love Bird Kacamata Pipi Hitam mendiami hutan
gugur dimana persediaan air permukaan tetap ada . Pada musim kemarau burung burung ini dapat berkumpul dalam kelompok besar sampai 800 atau lebih . Makanan Love Bird Kacamata Pipi Hitam terutama biji
rumput tahunan , Juga beberapa jenis sayuran , larva serangga , jagung dan
sorgum milet . Love Bird Kacamata
Pipi Hitam relatif mudah untuk berkembang biak dalam penangkaran . Sayang
peminat spesies ini pada
pertengahan abad ke 20 mengalami
penurunan sehingga sat ini sulit di
temukan di penangkaran.
9.
Agapornis Lilianae ( Love Bird Kaca
Mata Nyasa )
Nama Lain dalam berbagai Bahasa :
Danish - Jordbærhovedet
dværgpapegøjer ;
Dutch - Nyasa-Agapornis ; Lilianae ;
English - Lilian's Lovebird; Nyasa
Lovebird ;
French - Inséparable de Lilian ;
Perruche de Lilian ;
German – Erdbeerköpfchen ;
Italian - Inseparabile del niassa ;
Portuguese – Liliane ;
Slovak - Agapornis ruzovohlavy ;
Spanish - Agapornis lilianae;
Swedish - gul dvärgpapegoja;
nyassadvärgpapegoja
Arabic- ليليان
Sejarah : -
Anatomi : Love Bird Kacamata Nyasa memiliki berat
panjang 13.5 cm dengan berat sekitar 28 – 37 Gram .
Ciri Ciri : Dewasa
: Love Bird Kacamata Nyasa dewasa bulu umumnya berwarna hijau dan
bagian bawah tubuhnya serta tunggirnya
lebih kekuningan. Dahi dan kerongkongan
berwarna merah orange dan menjadi merah
muda kekuningan di bagian mahkota , lorus
, pipi dan bagian atas dada. Bulu ekor berwarna hijau . Lingkar di sekeliling
mata berwarna putih . Paruh berwarna merah tua . Iris berwarna coklat kemerahan
tua . Sedangkan kaki berwarna coklat ke abu abuan .
Muda : Love Bird Kacamata Nyasa
yang berusia muda , bulu di bagian
pipi berwarma kehitaman . sedangkan di pangkal paruh bagian atas
tersapat bercak kecil berwarna hitam .
Subspesies : -
Penyebaran : kumpulan
burung Love Bird Kacamata Nyasa terdapat di daerah Tanzania Selatan bagian
barat laut Mozambique , Malawi , Bagian Tenggara Zambia dan Zimbawe Utara .
Perilaku : Habitat Love Bird Kacamata Nyasa berada di pepohonan
Mopane .Selain itu , Love Bird Kacamata Nyasa ini suka mendiami tempat yang
banyak di tumbuhi pohon akasia yang terdapat di sekitar tepi dana atau sungai .
Makanan lovo bird Love Bird Kacamata Nyasa adalah biji rumput , millet , beras
liar , bunga dan biji bijian serta buah
buahan . Musim kawin Love Bird Kacamata Nyasa adalah di bulan Januari sampai
Maret dan pada Bulan Juni sampai Juli . Mereka membuat sarang di celah celah
pohon . Dalam satu masa telur menghasilkan 3 – 8 butir . Proses pengeraman
selama 22 Hari dan anakan akan
keluar sarang sekitar usia 44 hari
setelah menetas . Mereka hidup dalam kelempok besar pada musim dingin, yaitu
pada saat mereka berkembang biak .Pada tahun 2004 jumlahnya dialam diperkirakan
kurang dari 20.000 ekor namun dewasa ini semakin berkurang karena rusaknya
habitat di alam karena alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian .
Dari 9 Spesies di atas biasa di bagi menjadi 3 Kelompok ,
antara lain :
1.
Kelompok Pertama adalah yang dimorfik seksual
Dimorfik Seksual diartikan bahwa
antara Love Bird Jantan dan betina dapat di bedakan secara kasat mata karena
antara Jantan dan Betina Memiliki Warna yang berbeda .Spesies Love Bird yang
masuk dalam kelompok Dimorfik adalah Agapornis Taranta (Love Bird Abisina) , Agapornis
canus ( Love Bird Madagaskar ) dan Agapornis
pullarius ( Love Bird Muka Merah ) . Berikut ini warna pembeda antara Jantan
dan Betina pada kelompok pertama :
1)
Agapornis
Taranta (Love Bird Abisina)
Jantan : Berat Badan 65 gram ,
Dahi Berwarna Merah
Betina : Berat Badan 55 gram ,
Dahi Berwarna Hijau
2)
Agapornis
canus ( Love Bird Madagaskar )
Jantan : Kepala dan leher
berwarna abu – abu
Betina : Seluruh bulu tubuh
berwarna hijau
3)
Agapornis
Pullarius ( Love Bird Muka Merah)
Jantan : Dahi
dan Muka berwarna merah – orange. Bulu terbang dan bagian bawah bulu sayap
berwarna hitam . Tunggir ( Bulu di atas pantat , di bawah ujung lipatan sayap )
berwarna biru muda
Betina : Love
Bird betina dahi dan muka lebih
didominasi warna orange di bandingkan warna merah , bagian bulu penutup sayap
berwarna hijau dan di tepi sayap berwarna kekuningan.
http://www.africanlovebirdsociety.com/
2.
Kelompok Kedua penengah antara kelompok satu dan
kelompok tiga
Burung Love Bird yang masuk pada
kelompok kedua agak sulit dibedakan dari kelaminnya dari penampakan fisik ,
kelompok ini terdiri dari Agapornis swindernianus (Love Bird Kerah Hitam ) dan Agapornis
roseicollis (Love Muka Salem).
Pada Love Bird Kerah Hitam ( Agapornis Swindernianus ) Jenis kelamin
Jantan dan betina sangatlah sulit
dibedakan dan tampak serupa dalam penampilan luarnya . Sedangkan pada Love Bird
Muka Salem ( Agapornis Roseicollis), Love Bird Jantan dan
Betina serupa dalam penampilan
nya , meskipun pada umumnya Love Bird betina mempunyai bulu di bagian kepala
dengan warna lebih pucat .
3.
Kelompok Ketiga terdiri dari spesies Kacamata
Dan yang terakhir adalah kelompok
ketiga yang terdiri dari spesies kacamata yang terdiri dari :
Keempat spesies love bird kacamata jenis kelaminnya
tidak konsisiten sehingga sangat sulit
di bedakan antara jantan dan
betinanya , namun demikian kalau
kita berusaha mencermati akaan ada petunjuk yang bisa kita gunakan untuk memperkirakan jenis
kelamin kelompok ketiga ini :
1.
Bentuk
Tubuh
Jantan : Memiliki ukuran tubuh lebih kecil dan
panjang sehingga memiliki karakter lebih gesit daripaada love bird betina .
Betina : Memiliki postur tubuh yang lebih besar ,
kekar dan tentunya berat badan melebihi
love bird jantan.
NB : Hal ini tidak mutlak karena faktor genetis
dan nutrisi juga mempengaruhi tumbuh kembang love bird . Betina yang secara
genetis berukuran kecil dari parentalnya serta asupan nutrisi yang kurang bisa
memiliki ukuran yang lebih kecil dari pada jantan yang memang secara genentis
berasal dr Parental yang berukuran besar serta mendapat asupan nutrisi yang
mencukupi . Perhatikan masalah ini dengan mempelajai pedigree sitem nya .
2.
Bentuk
Kepala
Jantan : Kepala lebih datar atau rata pada bagaian
antara hidung dan jidat sehingga secara detail akan membentuk garis yang datar
tanpa lengkungaan yang signifikan.
Betina : Kepala terkesan nonong ( istilah di Ikan Lau
Han ) pada bagaian antara hidung dan jidat secara detail akan membentuk lengkungan yang jelas .
3.
Bentuk
Paruh
Jantan : Paruh lebih pipih.
Betina : Paruh lebih lebih melebar sehingga terlihat pesek.
4.
Lipatan
sayap
Jantan : Ujung sayapnya
bertemu hingga menyilang .
5.
Bentuk
Ekor
Jantan : Bentuk ekor lebih
lancip pada bagian ujungnya .
6.
Supit
Udang
Jantan : Jarak antara dua
tulang pubis ( supit udang) cenderung
sempit.
Betina : Tulang pubis menjadi lebih elastic dan jarak antara kedua tulang pubis ( supit
udang) tersebut lebar . Hal ini berkaitan dengan persiapan bertelur sehingga hormon
estrogen bekerja mempengaruhi kondisi ini .
Cara Periksa :
Ø Peganglah Love bird dengan meletakkan punggung burung pada telapak
tangaan kiri.
Ø Posisi Kepala dijepit dengan dua
jari yaitu jari telunjuk dan jari tengah pada bagian leher atasnya agar tidak
menggigit.
Ø Meraba supit udaang dengan menggunakan jari telunjuk tangan kanan ,
yaitu pada bagian tulang yang menonjol.
Ø Jika keberadaan tulang tersebut kuat
dan rapat kemungkinan love bird tersebut berjenis kelamin jantan. Sedangkan
jika tonjolan tulang tersebut lebar dan
elastic , maka kemngkinan love bird tersebut adalah betina.
7.
Posisi
Kaki
Jantan : Secara umum love bird jantan mempunyai
posisi kaki rapat saat bertengger .
8.
Perilaku
Cara membangun sarang
Jantan : Love bird jantan menyuai pasangannya .
Betina : Love bird betina lebih intensif dalam membangun sarang . Love Bird betina akan menggigit
gigit cabang – cabang dan batang kayu lalu serpihan kayu yang terbntuk
akan dikumpulkan sebagai sarang .
NB : Perilaku ini tidak selalu terjadi demikian ,
terkadang ada pejantan yang terlihat pula sangat aktif dalam membangun sarang.
9.
Tes
DNA
Tes DNA dilakukan dengan
mengambil sedikit bagian tubuh
burung semisal kuku, darah atau bulu . Penggunaan obat obatan dll tidak
akan merinah susunan DNA . Hasil tes DNA
akan dijalankan dari burung dan baru dapat dilihat hasilnya antara 2 – 4
minggu. Biaya yang dibutuhkan untuk saat ini Di Indonesia sekitar 7 -8 Juta
rupiah tentu hal ini terasa sangat mahal bagi penghobi tentunya. Di Indonesia
terdapat dua laboratorium yang daapat melayani tes DNA yaitu Laboratorium
Pusdokkes POLRI di Jakarta Timur dan di Lembaga Bio Molekuler Eijkman di
Jakarta Pusat .
Metode tes DNA yang di gunakan di
Indonesia masih memanfatkan metode
ekeltroforesis DNA . Dengan
interprestasi pola DNA menggunakan
marka STR (Short Tandem Repeats). STR adalah lokus DNA yang tersusun
atas penggulangan 2 – 6 basa . Dengan menganalisa STR maka DNA tersebut dapat diprofilkan dan dibandingkan
dengan sampel DNA individu lain .Adapun tahapan metode ekeltroforesis
DNA antara lain :
1)
Tahapan
preparasi sampel DNA meliputi pengambilan sampel DNA (isolasi) dan pemurnian
DNA . Dalam proses ini diperlukan alat alat yang steril . Untuk sampel Darah
dalam isolasinya bisa menggunakan bahan kimia phenochlorofor sedangkan untuk sampel bulu pada burung digunakan bahan kimia chilex.
2)
Tahap
selanjutnya DNA dimurnikan dari kotoran kotoran seperti protein , sel , debris
dll. Untuk pemurnian biasanya
digunakan teknik sentrifugasi atau metode filtrasi vakum namun dewasa ini terdapat sudah terdapat teknologi
yang lebih maju dengan menggunakan produk butir magnet dari Promega Corporation
yang memanfaatkan silica coated paramagnetic resik yang
memungkinkan metode pesiahan DNA yang
lebih cepat dan
sederhana.
3)
Selanjutnya
sampel DNA yang sudah dimurnikan
akan di masukkan kedalam
mesin PCR (Polymerase Chain
Reaction) sebagai tahap amplifikasi ini
adalah berupa kopi urutan DNA lengkap
dari DNA sampel .
4)
Selanjutnya
kopi urutan DNA ini akan dikarakteristik
degan elektroforesis untuk melihat pola
pitanya . Urutan DNA setiap individu berbeda sehingga jumlah dan lokasi Pola
Elektroforesis juga berbeda . Pola Pita DNA / Elektroforesis inilah yang disebut DNA finger print yang akan
dianalisa Pola STR nya .
5)
Tahap
terakhir adalah DNA berada dalam tahapan
typing , proses ini dimaksudkan
untuk memperoleh tipe DNA . Mesin
PCR akan membaca data data DNA dan menampilkannya dalam bentuk
angka angka dan gambar gambar identifikasi DNA .
Jantan : Foto Polaroid
akan menunjukkan satu Pita
Betina : Foto Polaroid
akan menunjukkan dua Pita
NB : Dengan tes DNA selain dapat
diperoleh jenis kelamin selaain
itu bisa diketahui pula hubungan
kekerabatan , serta karakteristik gen yang mempengaruhi faktor fenotif dan
genotif sehingga hal ini membuka peluang
muncul nya mutasi warna yang baru
dan unik .
Apabila berkenan sambung silahturahmi bisa hubungi saya
di kontak berikut ini :
via SMS / WhatsApp di : +6283 857 60 70 63
Facebook :Tanto Abu Aslam ( ap.tanto@ymail.com )
Via Email Yahoo : aptanto1@yahoo.com
Via Email Google / Hangouts di : aptanto2@gmail.com
Alamat mana.... Sy mau crita love bird nyasa
BalasHapusAlamat mana.... Sy mau crita love bird nyasa
BalasHapus